Waktu hari Kamis, aku sama mamah pergi ke sebuah Pasar yang jaraknya gak jauh dari rumah..
Rame banget sama para pembeli dan para pedagang yang saling tawar menawar harga, para penjual kantong plastik hitam ukuran jumbo yang menawari kesana kesini seharga seribu rupiah, para lelaki yang menawari jasa tenaganya untuk membawakan belanjaan, anak kecil menangis meminta mainan, mobil dan motor yang keluar masuk parkirran (maklum Masih pasar biasa bukan pasar jaman sekarang yang bersih-bersih dan tertata rapih), bahkan banyak pengemis diberbagai sudutnya..
Ada salah satu pengemis yang benar-benar mengetuk pintu hatiku (mungkin juga kalian) untuk bisa lebih bersyukur dalam hidup ini, dalam nikmat Rizqi setiap harinya yang Allah kasih ..
Saat itu air mataku ingin sekali menetes, Hatiku perih melihat seorang pengemis mengenakan peci berbaju biru itu mengesot untuk berjalan, sambil mendorong perlahan kotak berisi uang yang dibawanya..
Mimik mukanya meringis kesakittan, Betapa sakit dengkulnya yang mencoba menahan goresan-goresan saad berjalan perlahan-lahan dan tangannya ikut membantu saat ia ingin menegakkan tubuhnya. Hanya untuk demi mendapatkan sesuap nasi agar ia tak kelaparan..
Pengorbanannya begitu sulit..
Dia mencoba berlalu dari hadapanku dengan penuh perjuangan..
Alhamdulillah setiap orang termasuk aku dan mamahku yang dilaluinya dan melaluinya memberi sedikit haknya untuk Dia..
Dia tau bagaimana cara berterimakasih! Ya, lewad doa disetiap perkata yang keluar dari bibir keringnya itu..
Dia masih terus berlalu perlahan-lahan, disetiap jejak yang dilaluinya menetes satu persatu air keringat pengorbanannya..
Sepertinya dalam hatinya menjerit meminta pertolongan pada semua orang..
Ingin sekali aku membantunya perlahan tapi itu tak mungkin :'(
Hari itu aku mendapatkan pelajaran yang sangat berharga..
bahwa apapun yang terjadi pada hidupku,aku harus selalu bersyukur tanpa mengeluh atau protes sedikitpun..
Terimakasih YaAllah atas berkah MU..
Lindungi Bapak Tua itu dari hal buruk yang akan menimpanya Amin.. :')